Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Featured Post

FAKTOR KOMPRESIBILITAS NITROGEN DAN OKSIGEN

Gambar
        Mudah tidaknya suatu fluida dialirkan sangat tergantung pada viskositas dan densitas, namun di dalam menentukan seberapa besar laju alir gas tidak seperti halnya fluida cair yang secara fisik volumenya tidak dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Gas adalah fluida kompresibel, artinya kondisi suhu dan tekanannya mempengaruhi besarnya volume. Untuk menentukan besarnya volume yang sebenarnya harus mempertimbangkan faktor kompresibilitas (yaitu faktor pengali untuk mengoreksi volume gas). Besarnya faktor kompresibilitas sangat tergantung pada kondisi kritis dan kondisi sebenarnya, dalam hal ini suhu dan tekanan. Untuk gas tertentu seperti nitrogen dan oksigen yang telah diketahui kondisi kritisnya, maka berdasarkan kondisi suhu dan tekanan yang sebenarnya (kondisi operasi) faktor kompresibilitasnya dapat ditentukan secara mudah dengan menggunakan tabel di bawah ini Faktor Kompresibilitas Nitrogen  Faktor Kompresibilitas Oksigen

COPPER STRIP CORROSION TEST ASTM D-130

COPPER STRIP CORROSION TEST ASTM D-130 I.                    TUJUAN ASTM D-130   mengatur cara untuk mendeteksi tingkat korosi pada tembaga ( corrosiveness to copper ) dari produk-produk minyak bumi.  Produk minyak bumi yang diatur oleh standard ini meliputi   aviation gasoline ,   aviation turbine fuel ,   automotive gasoline ,   natural gasoline   atau produklainnya yang memiliki RVP tidak lebih besar dari 18 psi (124 kPa),   cleaners solvent ,   kerosene ,   diesel fuel ,   distillate fuel oil   dan   lubricating oil   atau produk sejenis lainnya. II.                 TEORI DASAR Minyakbumi ( crude petroleum ) umumnya mengandung senyawa sulfur, sebagian senyawa ini akan terikut sampai ke produk akhir walaupun dalam pengilangan sudah ada proses pembersihannya.  Senyawa sulfur dalam produk minyak bumi bersifat korosif,  tingkat korosifnya harus dibatasi agar konsumen tidak dirugikan.       III.              BAHAN DAN PERALATAN a.        Bahan 1.       Pertas

BS & W , ASTM D 4007

BS & W , ASTM D 4007        I.             TUJUAN Water and Sediment in Crude Oil by the Centrifuge Method (Laboratory Procedure) mencakup penetapan air dan sedimen dalam crude oil dengan prosedur centrifuge (kurang memuaskan). Jumlah air yang terdeteksi selalu lebih rendah dari kandungan air sebenarnya. Bila diperlukan hasil dengan akurasi tinggi, prosedur untuk kadar air dengan distilasi (ASTM D 4006) dan prosedur untuk kandungan sedimen dengan ekstraksi (ASTM D 473).     II.             PRINSIP Sejumlah volume yang sama dari crude oil dan toluena jenuh air, ditempatkan dalam centrifuge tube. Setelah centrifugation , volume lapisan air dan sedimen di dasar tube dibaca dengan teliti.   III.             PERALATAN ·       Centrifuge o    Mampu berputar dengan minimum 600 rcf (relative centrifugal force) o    Rpm minimum dihitung dengan formula  , d = dalam mm , atau  , d = dalam inchi o    Mampu mempertah

ASTM COLOUR, ASTM D 1500

ASTM COLOUR, ASTM D 1500 I.                    TUJUAN Praktikum ini bertujuan untuk me netap k an secara visual warna produk minyak seperti minyak pelumas, heating oil, diesel fuel dan petroleum max II.                 TEORI DASAR Metode pengujian ini mencakup penentuan visual warna berbagai macam produk minyak bumi seperti lubricating oil, minyak pemanas, minyak solar, dan lilin. Test Metode D 156 berlaku untuk produk olahan yang memiliki warna ASTM lebih ringan dari 0,5. IP Metode 17 termasuk prosedur mengukur warna tanpa dilakukan pencelupan. Produk olahan seperti bensin dan kerosin dibandingkan dengan serangkaian kacamata IP Standard. Dalam metode ini juga, prosedur dimana produk minyak bumi, kecuali minyak hitam dan bitumen, dapat diukur untuk warna dan kedalaman warnanya dalam Lovibond Unit dengan serangkaian kacamata merah, kuning, dan biru. Tes ini melaporkan hasil yang spesifik dan dicatat sebagai " ASTM Color ". Menggunakan sumber cahaya stan

PRAKTIKUM API GRAVIMETRI ASTM D 1298 (PRATIKUM PRODAK MIGAS )

API GRAVITY ASTM D 1298 I.          TUJUAN Tujuan praktikum ini adalah praktikan dapat menentukan API-gra v ity memakai alat hydrometer gelas dari contoh crude oil atau produk-produknya. II.       TEORI DASAR American Petroleum Institute (API) adalah suatu besaran yang merupakan fungsi dari kerapatan relatif yang dapat dinyatakan dengan persamaan: S60/60  adalah kerapatan relatif pada suhu 60  (densitas minyak pada 60°F (15,6 °C) dibagi dengan densitas air pada 60°F). Persamaan  tersebut menunjukkan bahwa API akan semakin besar jika berat jenis minyak makin kecil. Semakin rendah API, maka mutu minyak semakin rendah karena banyak mengandung lilin. Semakin tinggi berat jenis minyak berarti minyak tersebut mempunyai kandungan panas (heating value) yang rendah. Berat jenis (specific gravity) kadang-kadang digunakan sebagai ukuran kasar untuk membedakan minyak mentah, karena minyak mentah dengan berat jeni