API GRAVITY ASTM D 1298
I.
TUJUAN
Tujuan praktikum ini adalah praktikan dapat menentukan API-gravity memakai alat hydrometer gelas dari contoh crude
oil atau produk-produknya.
II.
TEORI DASAR
American Petroleum Institute (API) adalah suatu
besaran yang merupakan fungsi dari kerapatan relatif yang dapat dinyatakan
dengan persamaan:
S60/60
adalah
kerapatan relatif pada suhu 60
(densitas
minyak pada 60°F (15,6 °C) dibagi dengan densitas air pada 60°F).
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa API
akan semakin besar jika berat jenis minyak makin kecil. Semakin rendah API,
maka mutu minyak semakin rendah karena banyak mengandung lilin. Semakin tinggi
berat jenis minyak berarti minyak tersebut mempunyai kandungan panas (heating
value) yang rendah. Berat jenis (specific gravity) kadang-kadang digunakan
sebagai ukuran kasar untuk membedakan minyak mentah, karena minyak mentah
dengan berat jenis rendah biasanya adalah parafinik.
Kerapatan relatif dan gravitas API minyak bumi
ditentukan dengan menggunakan cara hydrometer ASTMD-1298. Uji ini dilakukan
dengan menempatkan hidrometer yang mempunyai skala kerapatan relatif atau
gravitas API pada contoh yang akan diuji yang mempunyai suhu tertentu, dan
selanjutnya baca skala hidrometer pada contoh sebagai kerapatan relatif atau gravitas
API contoh pada suhu 15
C (60
), dengan menggunakan Petroleum Measurement Table yang
disiapkan oleh ASTM (American Society for Testing Materials) dan IP (Institute
of Petroleum). Pada percobaan tidak harus dilakukan pada suhu 15oC atau (60
), tetapi disesuaikan dengan keadaan contoh.
Temperatur yang lebih dari 60ºF, perlu dilakukan koreksi dengan menggunakan
chart yang ada.
Kualitas dari minyak (minyak berat maupun minyak
ringan) ditentukan salah satunya oleh specific gravity. Temperatur minyak
mentah juga dapat mempengaruhi viskositas atau kekentalan minyak tersebut. Hal
ini yang dijadikan dasar perlunya diadakan koreksi terhadap temperatur standar
60ºF. Specific gravity (SG) minyak bumi berkisar antara 0,8000 – 1,0000.
Besarnya SG untuk tiap minyak bumi sangat erat hubungannya dengan struktur
molekul hidrokarbon dan kandungan sulfur serta nitrogen. Klasifikasi minyak
bumi menurut specific gravity ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 1. Klasifikasi Minyak Bumi Menurut
Spesific Gravity
Jenis Minyak Bumi
|
Spesific
Gravity
(ASTMD-1298)
|
API
|
Ringan
|
< 0,830
|
39
|
Mediun Ringan
|
0,830 - 0,850
|
39 - 35
|
Medium berat
|
0,850 - 0,865
|
35 - 32,1
|
Berat
|
0,965 - 0,905
|
32,1 - 24
|
Sangat berat
|
>0,905
|
24,8
|
Menentukan
spesific gravity gas, alat yang digunakan adalah effusiometer. Effusiometer
digunakan dengan memasukkan gas kedalam alat tersebut dan menghitung waktunya
saat menekan air keluar dalam alat tersebut setelah sampai batas yang
ditentukan gas dihentikan, sedangkan perhitungan waktunya juga dilakukan untuk
kembalinya air di dalam alat tersebut. Kemudian melihat temperatur yang tertera
di termometer. Waktu yang tercatat T1 dan T2 dimasukkan rumus T1 / T2 = T
(true) dan temperatur API, kemudian mengkoreksi hingga menemukan spesific
gravity. Penentuan spesific gravity gas sangat diperlukan mengingat gas yang
terkandung dalam minyak berbeda-beda.
Gas yang terkandung dalam minyak tersebut dapat
mempengaruhi harga minyak tersebut.
Harga API untuk minyak mentah (crude oil)
antara lain :
1.Minyak
berat = 10 – 20
API
2.Minyak
sedang = 20 – 30
API
3.Minyak
ringan = > 30
API
Specific gravity dari minyak bumi adalah perbandingan
antara berat yang diberikan oleh minyak bumi tersebut pada volume tertentu
dengan berat air suling pada volume tertentu, dengan berat air suling pada
volume yang sama dan diukur pada temperatur 60
. Sedangkan API (American Petroleoum Institute)
gravity minyak bumi menunjukkan kualitas minyak bumi tersebut berdasarkan
standar dari Amerika. Semakin kecil berat jenis (specific gravity) atau semakin
besar API, akan sedikit mengandung lilin atau residu aspal, atau paraffin.
Jika specific gravity dari zat kurang dari satu maka
itu adalah kurang padat daripada referensi, jika lebih besar dari satu maka itu
lebih padat dari referensi. Jika kepadatan relatif adalah persis 1 maka
kepadatan adalah sama, yaitu volume yang sama dari dua zat memiliki massa yang
sama. Jika materi referensi adalah air maka substansi dengan kepadatan relatif
(spesifik gravitasi) kurang dari 1 maka akan mengapung di air. Sebuah zat
dengan densitas relatif lebih besar dari 1 akan tenggelam. Sedangkan dalam
industry perminyakan, specific gravity yang dianjurkan adalah diatas 0,8 yang
merupakan penentu dari jenis dan kualitas minyak mentah (crude oil) yang
diproduksi dari suatu lapangan atau area.
Suhu dan tekanan juga harus ditentukan untuk kedua
sampel dan referensi. Hamper selalu tekanan 1 atm sama dengan 101,325 kPa.
Specific gravity umumnya digunakan dalam industri sebagai cara sederhana untuk
memperoleh informasi tentang konsentrasi larutan dari berbagai bahan salah
satunya adalah minyak mentah (crude oil). Specific gravity digunakan sebagai
ukuran untuk membedakan minyak mentah, karena minyak mentah dengan densitas
yang rendah cenderung bersifat parafinik. Semakin kecil specific gravity minyak
bumi akan menghasilkan produk-produk ringan yang semakin banyak, dan sebaliknya
semakin besar specific gravity minyak bumi akan menghasilkan produk-produk
ringan yang semakin sedikit dan produk residunya semakin banyak.
III.
BAHAN DAN PERALATAN
A.
BAHAN
1.
Crude oil
B.
PERALATAN
1.
Hydrometer
standar : API-gravity
2.
Thermometer ASTM
12 F
3.
Gelas silinder
4.
Constant-Temperatur
Bath
IV.
LANGKAH KERJA
•Atur
suhu contoh sesuai dengan jenis contoh yang akan diuji
•Tuangkan
contoh uji kedalam gelas silinder, hilangkan adanya gelembung udara dengan
diaduk menggunakan thermometer secara perlahan
•Tempatkan
gelas silinder yang telah berisi contoh uji pada tempat yang datar, bebas
pengaruh goncangan dan pengaruh udara luar
•Lakukan
pengukuran temperatur menggunakan thermometer skala oF, baca dan catat suhu contoh uji
•Masukkan
dengan pelan – pelan hidrometer API yang sesuai kedalam contoh uji
•Apabila
hidrometer sudah terapung dengan bebas, baca skala thermometer dan hidrometer,
lalu catat sebagai API pengamatan
•Keluarkan
hidrometer, kemudian lakukan pengukuran temperatur, baca dan catat suhu contoh
uji. Apabila perbedaan suhu dari kedua pengamatan tidak melampaui 1oF hasil rerata dicatat sebagai ‘Suhu
Pengamatan’ (Observed Temperature )
•Untuk
merubah API pengamatan ke API pada 60/60oF
dikoreksi menggunakan tabel 5A dari Petroleum Measurement Tables ASTM D-1250-80
Komentar
Posting Komentar