Featured Post

FAKTOR KOMPRESIBILITAS NITROGEN DAN OKSIGEN

Gambar
        Mudah tidaknya suatu fluida dialirkan sangat tergantung pada viskositas dan densitas, namun di dalam menentukan seberapa besar laju alir gas tidak seperti halnya fluida cair yang secara fisik volumenya tidak dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Gas adalah fluida kompresibel, artinya kondisi suhu dan tekanannya mempengaruhi besarnya volume. Untuk menentukan besarnya volume yang sebenarnya harus mempertimbangkan faktor kompresibilitas (yaitu faktor pengali untuk mengoreksi volume gas). Besarnya faktor kompresibilitas sangat tergantung pada kondisi kritis dan kondisi sebenarnya, dalam hal ini suhu dan tekanan. Untuk gas tertentu seperti nitrogen dan oksigen yang telah diketahui kondisi kritisnya, maka berdasarkan kondisi suhu dan tekanan yang sebenarnya (kondisi operasi) faktor kompresibilitasnya dapat ditentukan secara mudah dengan menggunakan tabel di bawah ini Faktor Kompresibilitas Nitrogen  Faktor Kompresibilitas Oksigen

PRAKTIKUM API GRAVIMETRI ASTM D 1298 (PRATIKUM PRODAK MIGAS )





API GRAVITY ASTM D 1298


I.         TUJUAN
Tujuan praktikum ini adalah praktikan dapat menentukan API-gravity memakai alat hydrometer gelas dari contoh crude oil atau produk-produknya.


II.      TEORI DASAR
American Petroleum Institute (API) adalah suatu besaran yang merupakan fungsi dari kerapatan relatif yang dapat dinyatakan dengan persamaan:
S60/60  adalah kerapatan relatif pada suhu 60  (densitas minyak pada 60°F (15,6 °C) dibagi dengan densitas air pada 60°F). Persamaan  tersebut menunjukkan bahwa API akan semakin besar jika berat jenis minyak makin kecil. Semakin rendah API, maka mutu minyak semakin rendah karena banyak mengandung lilin. Semakin tinggi berat jenis minyak berarti minyak tersebut mempunyai kandungan panas (heating value) yang rendah. Berat jenis (specific gravity) kadang-kadang digunakan sebagai ukuran kasar untuk membedakan minyak mentah, karena minyak mentah dengan berat jenis rendah biasanya adalah parafinik.
Kerapatan relatif dan gravitas API minyak bumi ditentukan dengan menggunakan cara hydrometer ASTMD-1298. Uji ini dilakukan dengan menempatkan hidrometer yang mempunyai skala kerapatan relatif atau gravitas API pada contoh yang akan diuji yang mempunyai suhu tertentu, dan selanjutnya baca skala hidrometer pada contoh sebagai kerapatan relatif atau gravitas API contoh pada suhu 15 C (60 ), dengan menggunakan Petroleum Measurement Table yang disiapkan oleh ASTM (American Society for Testing Materials) dan IP (Institute of Petroleum). Pada percobaan tidak harus dilakukan pada suhu 15oC atau (60 ), tetapi disesuaikan dengan keadaan contoh. Temperatur yang lebih dari 60ºF, perlu dilakukan koreksi dengan menggunakan chart yang ada.
Kualitas dari minyak (minyak berat maupun minyak ringan) ditentukan salah satunya oleh specific gravity. Temperatur minyak mentah juga dapat mempengaruhi viskositas atau kekentalan minyak tersebut. Hal ini yang dijadikan dasar perlunya diadakan koreksi terhadap temperatur standar 60ºF. Specific gravity (SG) minyak bumi berkisar antara 0,8000 – 1,0000. Besarnya SG untuk tiap minyak bumi sangat erat hubungannya dengan struktur molekul hidrokarbon dan kandungan sulfur serta nitrogen. Klasifikasi minyak bumi menurut specific gravity ditunjukkan sebagai berikut:

Tabel 1. Klasifikasi Minyak Bumi Menurut Spesific Gravity

   Jenis Minyak Bumi
Spesific
Gravity
(ASTMD-1298)

API
Ringan
< 0,830
39
Mediun Ringan
0,830 - 0,850
39 - 35
Medium berat
0,850 - 0,865
35 - 32,1
Berat
0,965 - 0,905
32,1 - 24
Sangat berat
>0,905
24,8

Menentukan spesific gravity gas, alat yang digunakan adalah effusiometer. Effusiometer digunakan dengan memasukkan gas kedalam alat tersebut dan menghitung waktunya saat menekan air keluar dalam alat tersebut setelah sampai batas yang ditentukan gas dihentikan, sedangkan perhitungan waktunya juga dilakukan untuk kembalinya air di dalam alat tersebut. Kemudian melihat temperatur yang tertera di termometer. Waktu yang tercatat T1 dan T2 dimasukkan rumus T1 / T2 = T (true) dan temperatur API, kemudian mengkoreksi hingga menemukan spesific gravity. Penentuan spesific gravity gas sangat diperlukan mengingat gas yang terkandung dalam minyak berbeda-beda.
Gas yang terkandung dalam minyak tersebut dapat mempengaruhi harga minyak tersebut. 

Harga API untuk minyak mentah (crude oil) antara lain :
1.Minyak berat = 10 – 20 API
2.Minyak sedang = 20 – 30 API
3.Minyak ringan = > 30 API

Specific gravity dari minyak bumi adalah perbandingan antara berat yang diberikan oleh minyak bumi tersebut pada volume tertentu dengan berat air suling pada volume tertentu, dengan berat air suling pada volume yang sama dan diukur pada temperatur 60 . Sedangkan API (American Petroleoum Institute) gravity minyak bumi menunjukkan kualitas minyak bumi tersebut berdasarkan standar dari Amerika. Semakin kecil berat jenis (specific gravity) atau semakin besar API, akan sedikit mengandung lilin atau residu aspal, atau paraffin.
Jika specific gravity dari zat kurang dari satu maka itu adalah kurang padat daripada referensi, jika lebih besar dari satu maka itu lebih padat dari referensi. Jika kepadatan relatif adalah persis 1 maka kepadatan adalah sama, yaitu volume yang sama dari dua zat memiliki massa yang sama. Jika materi referensi adalah air maka substansi dengan kepadatan relatif (spesifik gravitasi) kurang dari 1 maka akan mengapung di air. Sebuah zat dengan densitas relatif lebih besar dari 1 akan tenggelam. Sedangkan dalam industry perminyakan, specific gravity yang dianjurkan adalah diatas 0,8 yang merupakan penentu dari jenis dan kualitas minyak mentah (crude oil) yang diproduksi dari suatu lapangan atau area.
Suhu dan tekanan juga harus ditentukan untuk kedua sampel dan referensi. Hamper selalu tekanan 1 atm sama dengan 101,325 kPa. Specific gravity umumnya digunakan dalam industri sebagai cara sederhana untuk memperoleh informasi tentang konsentrasi larutan dari berbagai bahan salah satunya adalah minyak mentah (crude oil). Specific gravity digunakan sebagai ukuran untuk membedakan minyak mentah, karena minyak mentah dengan densitas yang rendah cenderung bersifat parafinik. Semakin kecil specific gravity minyak bumi akan menghasilkan produk-produk ringan yang semakin banyak, dan sebaliknya semakin besar specific gravity minyak bumi akan menghasilkan produk-produk ringan yang semakin sedikit dan produk residunya semakin banyak.

III.   BAHAN DAN PERALATAN
A.       BAHAN
1.        Crude oil
B.       PERALATAN
1.        Hydrometer standar : API-gravity
2.        Thermometer ASTM 12 F
3.        Gelas silinder
4.        Constant-Temperatur Bath



IV.   LANGKAH KERJA

Atur suhu contoh sesuai dengan jenis contoh yang akan diuji

Tuangkan contoh uji kedalam gelas silinder, hilangkan adanya gelembung udara dengan diaduk menggunakan thermometer secara perlahan

Tempatkan gelas silinder yang telah berisi contoh uji pada tempat yang datar, bebas pengaruh goncangan dan pengaruh udara luar
Lakukan pengukuran temperatur menggunakan thermometer skala oF, baca dan catat suhu contoh uji

Masukkan dengan pelan – pelan hidrometer API yang sesuai kedalam contoh uji

Apabila hidrometer sudah terapung dengan bebas, baca skala thermometer dan hidrometer, lalu catat sebagai API pengamatan

Keluarkan hidrometer, kemudian lakukan pengukuran temperatur, baca dan catat suhu contoh uji. Apabila perbedaan suhu dari kedua pengamatan tidak melampaui 1oF hasil rerata dicatat sebagai ‘Suhu Pengamatan’ (Observed Temperature )

Untuk merubah API pengamatan ke API pada 60/60oF dikoreksi menggunakan tabel 5A dari Petroleum Measurement Tables ASTM D-1250-80











 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

konversi satuan dalam ilmu perminyakan

TIPE-TIPE FURNACE BESERTA PENJELASANNYA

DENSITY / SPECIFIC GRAVITY, ASTM D 1298