Featured Post

FAKTOR KOMPRESIBILITAS NITROGEN DAN OKSIGEN

Gambar
        Mudah tidaknya suatu fluida dialirkan sangat tergantung pada viskositas dan densitas, namun di dalam menentukan seberapa besar laju alir gas tidak seperti halnya fluida cair yang secara fisik volumenya tidak dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Gas adalah fluida kompresibel, artinya kondisi suhu dan tekanannya mempengaruhi besarnya volume. Untuk menentukan besarnya volume yang sebenarnya harus mempertimbangkan faktor kompresibilitas (yaitu faktor pengali untuk mengoreksi volume gas). Besarnya faktor kompresibilitas sangat tergantung pada kondisi kritis dan kondisi sebenarnya, dalam hal ini suhu dan tekanan. Untuk gas tertentu seperti nitrogen dan oksigen yang telah diketahui kondisi kritisnya, maka berdasarkan kondisi suhu dan tekanan yang sebenarnya (kondisi operasi) faktor kompresibilitasnya dapat ditentukan secara mudah dengan menggunakan tabel di bawah ini Faktor Kompresibilitas Nitrogen  Faktor Kompresibilitas Oksigen

COPPER STRIP CORROSION TEST ASTM D-130

COPPER STRIP CORROSION TEST
ASTM D-130


I.                   TUJUAN
ASTM D-130 mengatur cara untuk mendeteksi tingkat korosi pada tembaga (corrosiveness to copper) dari produk-produk minyak bumi.  Produk minyak bumi yang diatur oleh standard ini meliputi aviation gasoline, aviation turbine fuel, automotive gasoline, natural gasoline atau produklainnya yang memiliki RVP tidak lebih besar dari 18 psi (124 kPa), cleaners solvent, kerosene, diesel fuel, distillate fuel oil dan  lubricating oil atau produk sejenis lainnya.


II.                TEORI DASAR
Minyakbumi (crude petroleum) umumnya mengandung senyawa sulfur, sebagian senyawa ini akan terikut sampai ke produk akhir walaupun dalam pengilangan sudah ada proses pembersihannya.  Senyawa sulfur dalam produk minyak bumi bersifat korosif,  tingkat korosifnya harus dibatasi agar konsumen tidak dirugikan.
     
III.             BAHAN DAN PERALATAN
a.       Bahan
1.      Pertasol CC
b.      Peralatan
1.      Tabung reaksi
2.      Bath, dengan suhu konstan 50±1oC (122±2oF) dan atau 100±1oC (212±2oF)
3.      Copper strip corrosion test bomb, dari stainless steel, mampu menahan tekanan uji 100 psi (689 kPa)
4.      Termometer, jenis ASTM 12C atau IP 64C (64F)
5.      Polishing vise, sebagai penjepit copper strip
IV.             LANGKAH KERJA
a.      Persiapan Copper Strip
1.      Membersihkan dengan cara menggosok keenam sisi lempengan tembaga (copper strip) menggunakan silikon carbide grit paper, kemudian dicuci dengan iso-oktana.
2.      Menggosok lagi dengan serbuk silikon carbide (150 mesh)  di atas permukaan pelat yang bersih dengan alas kain katun yang telah dibasahi dengan beberapa tetes iso-oktana. Selama membersihkan Copper pakailah penjepit stainless steel dan jaga jangan sampai tersentuh jari tangan.

b.      Langkah Kerja

Memasukkan 30 mL Pertasol CC kedalam test tube

Lempeng Tembaga (copper strip) dimasukkan ke dalam test tube yang berisi pertasol CC

merendam lempengan tembaga kedalam test tube selama 3 jam

Setelah waktunya tecapai, angkat test tube dari water bath

mengangkat lempengan tembaga dengan penjepit dan dicuci dengan iso oktana

mencocokan warna lempengan tembaga dengan  copper strip colour standart

Komentar

Postingan populer dari blog ini

konversi satuan dalam ilmu perminyakan

TIPE-TIPE FURNACE BESERTA PENJELASANNYA

DENSITY / SPECIFIC GRAVITY, ASTM D 1298