Featured Post

FAKTOR KOMPRESIBILITAS NITROGEN DAN OKSIGEN

Gambar
        Mudah tidaknya suatu fluida dialirkan sangat tergantung pada viskositas dan densitas, namun di dalam menentukan seberapa besar laju alir gas tidak seperti halnya fluida cair yang secara fisik volumenya tidak dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Gas adalah fluida kompresibel, artinya kondisi suhu dan tekanannya mempengaruhi besarnya volume. Untuk menentukan besarnya volume yang sebenarnya harus mempertimbangkan faktor kompresibilitas (yaitu faktor pengali untuk mengoreksi volume gas). Besarnya faktor kompresibilitas sangat tergantung pada kondisi kritis dan kondisi sebenarnya, dalam hal ini suhu dan tekanan. Untuk gas tertentu seperti nitrogen dan oksigen yang telah diketahui kondisi kritisnya, maka berdasarkan kondisi suhu dan tekanan yang sebenarnya (kondisi operasi) faktor kompresibilitasnya dapat ditentukan secara mudah dengan menggunakan tabel di bawah ini Faktor Kompresibilitas Nitrogen  Faktor Kompresibilitas Oksigen

EFISIENSI PADA FURNACE




     Panas yang hilang melalui dinding furnace, bergantung pada susunan material dinding isolasi (refractory) dan ketebalannya. Bagaimanapun juga perlu ada pertimbangan dari sisi ekonomi antara ketebalan optimum isolasi dengan panas yang hilang. Panas yang hilang lebih besar pada furnace yang kecil, rasio antara dinding shell dengan volume bagian radiasi menurun dengan kenaikan

     Besar kecilnya panas yang hilang bergantung pada udara panas yang dikeluarkan lewat stack. Laju alir flue gas meningkat dengan bertambahnya udara excess, oleh karena itu, furnace sebaiknya dioperasikan dengan udara excess yang memadai. Excess udara yang terlalu kecil akan menyebabkan losses bahan bakar  karena adanya sejumlah bahan bakar yang tidak terbakar. Losses bahan bakar ini kemungkinan bisa lebih besar daripada efisiensi yang diperoleh karena mengurangi udara excess. Karena itu perlu diupayakan untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna tanpa adanya bahan bakar yang tidak terbakar.

     Suhu flue gas merupakan faktor utama penyebab kehilangan panas. Untuk itu perlu diupayakan mendinginkan suhu flue gas, dengan merecovery panas sisa melalui suatu proses perpindahan panas. Untuk mendinginkan flue gas, harus ada fluida dingin yang dikontakkan (dipanaskan). Dengan proses ini suhu flue gas yang terlalu tinggi dapat diturunkan, yang sering disebut dengan efisiensi panas.

Beberapa cara untuk melakukan efisiensi panas :
1.      Produksi steam : produksi steam tidak mengurangi konsumsi bahan bakar, justru akan menguntungkan, seandainya steam bisa dimanfaatkan

2.      Merecycle panas flue gas untuk pemanas awal udara pembakaran : pada saat flue gas keluar dari bagian konveksi dapat didinginkan melalui alat perpindahan panas, dimana udara yang digunakan untuk pembakaran dilewatkan di dalamnya. Proses ini memerlukan blower udara. Salah satu masalah pada pendinginan flue gas adalah korosi yang disebabkan kondensasi asam sulfat. Hal ini tergantung dari banyak sedikitnya kandungan sulfur dalam bahan bakar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

konversi satuan dalam ilmu perminyakan

TIPE-TIPE FURNACE BESERTA PENJELASANNYA

DENSITY / SPECIFIC GRAVITY, ASTM D 1298